Seiring meningkatnya kembali kasus COVID-19 di Indonesia pada pertengahan 2025, masyarakat kembali waspada, terutama kelompok rentan. Meski dampaknya kini lebih ringan, penting untuk memahami bagaimana sistem kekebalan tubuh bekerja dari berbagai sudut pandang. Dalam hal ini, Traditional Chinese Medicine (TCM) menawarkan cara pandang unik terhadap mekanisme infeksi dan ketidakseimbangan tubuh.
Apa Itu Sistem Imun dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Sistem imun adalah pertahanan alami tubuh yang terdiri dari jaringan sel, organ, dan protein yang bekerjasama untuk melindungi tubuh dari mikroorganisme berbahaya seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Mekanisme ini bekerja dalam dua lini utama:
- Imun Bawaan (Innate Immunity)
Ini adalah pertahanan pertama yang bersifat umum dan langsung merespons saat ada ancaman. Contohnya adalah kulit, lendir, dan sel-sel fagosit yang menyerang patogen. - Imun Adaptif (Adaptive Immunity)
Sistem ini lebih spesifik dan berkembang saat tubuh mengenali patogen tertentu. Sel-sel T dan B adalah bagian dari imun adaptif yang menghasilkan antibodi untuk melawan virus atau bakteri spesifik.
Keseluruhan sistem ini membentuk jaringan kompleks yang melindungi tubuh dari serangan patogen seperti virus, bakteri, dan jamur. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, sistem imun segera merespons dengan berbagai mekanisme, mulai dari pengenalan virus, aktivasi sel darah putih, hingga produksi antibodi untuk melawan dan menghancurkan virus tersebut.
Namun, saat imun tubuh melemah — akibat stres, pola makan tidak sehat, kurang tidur, atau faktor lain — virus akan lebih mudah menginfeksi dan menyebabkan gejala penyakit yang lebih berat.
LALU KALO MENURUT TCM?
🧠Sistem Imun dalam Pandangan TCM: Konsep Wei Qi
Wei Qi (卫气) — Qi Pertahanan
- Wei Qi adalah energi pelindung yang bersirkulasi di permukaan tubuh (kulit dan otot), mirip dengan perisai energi imun tubuh.
- Tugasnya adalah:
- Melindungi tubuh dari serangan faktor patogen eksternal seperti angin, dingin, panas, lembap.
- Mengatur pori-pori, termasuk membuka dan menutupnya untuk mengatur keringat dan menjaga suhu tubuh.
- Mengalir terutama pada siang hari, aktif menjaga tubuh dari luar.
📌 Jika Wei Qi lemah: tubuh mudah terserang pilek, batuk, flu, mudah berkeringat, atau alergi.
🫁Organ yang terkait dengan Sistem Imun menurut TCM
- Paru-paru (Fei / 肺) – Komandan Wei Qi
- Paru adalah organ yang memproduksi dan mendistribusikan Wei Qi ke seluruh tubuh.
- Dalam TCM, dikatakan bahwa “paru mengatur Qi dan mengendalikan kulit serta rambut”.
- Bila paru-paru lemah: Wei Qi tidak kuat, tubuh mudah sakit, pilek, batuk, dan berkeringat spontan.
- Limpa (Pi / 脾) – Pemasok Bahan Baku Qi
- Limpa bertanggung jawab dalam pencernaan dan ekstraksi Qi dari makanan.
- Tanpa Qi dari makanan, tidak ada cukup energi untuk membentuk Wei Qi.
- Ginjal (Shen / 肾) – Sumber Energi Vital (Jing & Yuan Qi)
- Ginjal menyimpan Jing (esensi) dan menyediakan Qi dasar (Yuan Qi) yang mendukung semua fungsi tubuh, termasuk pembentukan dan kekuatan Wei Qi.
- Ginjal menopang fungsi paru untuk “menarik napas Qi murni dari langit”.
Herbal: Solusi Alami untuk Daya Tahan Tubuh
Dalam pengobatan tradisional, herbal memiliki peranan penting dalam mendukung kesehatan dan memperkuat sistem imun. Dua tanaman herbal yang populer dan terbukti secara ilmiah membantu melawan infeksi virus adalah Forsythia dan Honeysuckle.
Peran Forsythia dan Honeysuckle dalam Menjaga Imun dan Melawan Virus
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, Forsythia (Forsythia suspensa) dan Honeysuckle (Lonicera japonica) sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu memiliki khasiat untuk mendukung daya tahan tubuh dan meredakan gejala infeksi virus.
- Forsythia: Herbal Anti Virus dan Antiinflamasi
Forsythia adalah tanaman herbal yang dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok mengandung senyawa bioaktif seperti lignan, flavonoid, dan glikosida yang telah terbukti memiliki sifat antivirus dan antiinflamasi. Senyawa ini membantu menghambat replikasi virus dan meredakan peradangan yang terjadi selama infeksi. Selain itu, Forsythia juga memiliki efek antipiretik (menurunkan demam), sehingga sangat membantu saat tubuh mengalami demam akibat infeksi virus.
- Honeysuckle: Anti Virus, Anti Bakteri, dan Antioksidan
Honeysuckle atau bunga kamboja Jepang juga dikenal kaya akan zat antivirus dan antibakteri. Tanaman ini kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki kemampuan melawan virus dan bakteri serta mengurangi peradangan. Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas — yang sering meningkat selama infeksi virus. Honeysuckle juga dikenal dapat meredakan radang tenggorokan, salah satu gejala umum infeksi saluran pernapasan.
🌿Kombinasi Forsythia dan Honeysuckle memberikan efek sinergis dalam memperkuat imun tubuh:🌿
- Forsythia menghambat virus berkembang biak dan mengurangi demam.
- Honeysuckle meredakan peradangan dan melindungi sel dari kerusakan.
- Bersama-sama, keduanya meningkatkan respons imun adaptif sehingga tubuh lebih cepat mengenali dan melawan virus.
Ilmiah Mendukung Herbal Tradisional
Berbagai studi modern telah menunjukkan bahwa kombinasi Forsythia dan Honeysuckle dapat memberikan efek sinergis dalam mendukung sistem imun dan mempercepat pemulihan pasien dengan infeksi virus, termasuk virus influenza dan coronavirus.
Kombinasi Forsythia dan Honeysuckle memberikan manfaat ganda: menjaga sistem imun, meredakan gejala seperti demam dan radang tenggorokan, serta membantu tubuh tetap terlindungi dari serangan virus tanpa menimbulkan efek samping yang berat. Di masa sekarang, pendekatan alami seperti ini dapat menjadi pendukung penting dalam menjaga kesehatan sehari-hari, selain tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Herbaadem: Solusi Herbal dengan Kandungan Forsythia dan Honeysuckle
Menjawab kebutuhan akan perlindungan kesehatan alami, Herbaadem hadir dengan formulasi khusus yang menggabungkan ekstrak Forsythia dan Honeysuckle. Produk herbal ini dirancang untuk:
Produk herbal ini dirancang untuk:
- ✅ Meningkatkan daya tahan tubuh secara alami
- ✅ Menurunkan demam secara efektif
- ✅ Meredakan radang tenggorokan dan gejala infeksi saluran pernapasan
- ✅ Memberikan perlindungan optimal dari serangan virus
Konsumsi Herbaadem secara rutin sebagai bagian dari gaya hidup sehat dapat membantu Anda menjaga imun di tengah kondisi pandemi yang masih dinamis ini.
Herbaadem diracik oleh tangan ahli Jaroemsadha
Menggabungkan warisan pengobatan tradisional dengan standar modern,
demi memberikan perlindungan alami yang aman dan efektif bagi tubuh Anda.
Tips Menjaga Imun Selain Konsumsi Herbal
Selain mengonsumsi herbal, menjaga daya tahan tubuh juga perlu diimbangi dengan pola hidup sehat:
- Makan makanan bergizi kaya vitamin C, D, dan zinc yang berperan penting dalam fungsi imun.
- Olahraga teratur membantu meningkatkan sirkulasi darah dan aktivasi sel imun.
- Tidur cukup minimal 7-8 jam per hari agar sistem imun dapat berfungsi optimal.
- Kelola stres karena stres kronis dapat menekan respon imun.
- Hidrasi yang cukup untuk membantu proses detoksifikasi dan fungsi sel yang optimal.
- Disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan.
✨Kesimpulan
Kembali meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia menjadi pengingat bahwa menjaga sistem imun tetap penting. Dalam pendekatan medis modern, sistem imun terdiri dari mekanisme kompleks yang melindungi tubuh dari patogen, sementara dalam pandangan TCM (Traditional Chinese Medicine), sistem imun diwakili oleh konsep Wei Qi, energi pertahanan tubuh yang bersumber dari kekuatan organ paru, limpa, dan ginjal.
Untuk memperkuat sistem pertahanan ini, TCM menekankan keseimbangan fungsi organ melalui pola makan sehat, gaya hidup yang harmonis, serta penggunaan herbal seperti Forsythia dan Honeysuckle. Kombinasi dua herbal ini terbukti membantu menghambat replikasi virus, meredakan peradangan, dan memperkuat daya tahan tubuh secara alami.
Penggunaan produk herbal seperti Herbaadem yang mengandung Forsythia dan Honeysuckle dapat menjadi alternatif aman dan alami dalam mendukung imun tubuh, selama tetap dibarengi dengan protokol kesehatan, nutrisi seimbang, tidur cukup, dan pengelolaan stres.